Welcome to Social Entrepreneurship and Family Business Program

Meeting 1 & 2 : https://www.slideshare.net/Wisnudewobroto/building-a-social-enterprise-166998471

 Meetin 3 & 4 : https://www.slideshare.net/Wisnudewobroto/wirausaha-sosial

6 Members
Join Us!

You need to be a member of Pusat Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis Podomoro University to add comments!

Join Pusat Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis Podomoro University

Comments are closed.

Comments

  • Nama : Usynada vica
    Nim : 11170016
    A. 1. Pakuwon Jati adalah salah satu perusahaan property di Indonesia. fokus pada pembangunan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran di Surabaya dan Jakarta. pengembangan terpadu berskala besar di mal, perkantoran, kondominium, dan hotel. Pakuwon memiliki dan mengelola pusat perbelanjaan seperti Mall Tunjungan Plaza, kantor kompleks Menara BBD, Hotel Sheraton Surabaya, Kondominium dan juga bangunan Laguna Indah, serta beberapa kawasan industri yang terletak di kawasan metropolitan Surabaya.
    Berdasarkan investasi kontan PT Pakuwon Jati Tbk, membukukan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,54 triliun. Nilai tersebut tumbuh 35,79% jika dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp 1,87 triliun.
    Laba bersih PWON tersebut disokong pendapatan bersih yang menembus Rp 7,08 triliun, meningkat 23% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,74 triliun.
    Menurut Corporate Secretary Pakuwon Jati< Minarto Basuki mengakatakan bahwa perusahaan terus berusaha mempertahankan konsistensi antara kedua segmen revenue nya, yaitu recurring income yang berasal dari penyewaan apartement, hotel, perkantoran dan lain-lainnya, sedangkan segmen keduanya yaitu development revenue yaitu dengan cara berinvestasi, berinovasi dan terus berkembang dengan proyek-proyek barunya, dengan seimbangnya kedua segmen tersebut menurutnya itu adalah salah satu cara perusahaan ini dapat terus berkembang.
    Salah satu nilai yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah visinya, perusahaan Pakuwon Jati menjadi sukses yaitu visi yang kuat dengan semboyan ‘ together we grow’ dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh stackholder yaitu pemegang saham, karyawan, penyewa dan juga konsumen ,selain itu juga mereka mengetahui kebutuhan pasar dan memenuhi permintaan pasar sesuai dengan tren yang ada.
    Secara segmentation, Pakuwon Jati menempatkan segmentasi yang sangat baik sehingga dinilai ini adalah salah satu kunci keberhasilan dari Pakuwon Jati, dikarenakan Pakuwon Jati menempatkannya sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasar, salah satu contohnya adalah Pakuwon Jati melihat peluang besar di kota-kota besar dikarenakan sector property di Indonesia memiliki potensi untuk terus tumbuh , didasarkan oleh meningkat terusnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia sehingga meningkatkan permintaan untuk hunian yang lebih modern di perkotaan, maupun meningkatnya kebutuhan tampat pusat perbelanjaan.
    Beberapa hal diatas menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan Pakuwon Jati sukses dalam bisnis property di Indonesia, dikarenakan adanya keseimbangan antara Value, Segmentasinya dan juga revenuenya, sehingga menimbulkan kepercayaan kostumer terhadap perusahaannya dan menghasilkan hingga hari ini Pakuwon Jati menjadi perusahaan yang terus berkembang sampai saat ini.
    2. sosia entrepreneurs adalah seseorang yang membuat suatu usha untuk memecahkan masalah sosial, sebagai sosial entrepreneurs harus memiliki value yang menarik, walaupun adanya perbedaan dengan entrepreneurs lainnya dikarenakan mengutamakan solusi-solusi untuk permasalahan keadaan sosial tersebut. Beberapa cara untuk mengelola sosial enterprise ini yaitu, berkerjasama dengan organisasi-organisasi sosial, memberikan visual yang sangat menarik agar mereka tertarik, mendevelop bisnis ke lokasi yang berbeda-beda, tapi pada dasarnya harus dengan tujuan dan strategi yang mendukung untuk berdampak yang besar pada permasalahan sosial.
    2. Sosial Enterprise model in Indonesia
    Belakangan ini, berkembangnya perusahaan sosial di Indonesia merupakan inisiatif dari organisasi masyarakat sipil dengan tujuan untuk mancari solusi dan memberikan jalan keluar untuk masalah sosial. Model dalam perusahaan sosial berdasarkan tiga dimensi EMES yaitu, misi sosial, proyek ekonomi dan juga tata kelola.
    Perusahaan sosial di Indonesia pada umumnya menggunakan model nirlaba, ada beberapa model lainnya yang sampai saat ini digunakan oleh perusahaan sosial lainnya, dan beroperasi di Indonesia salah satunya adalah
    1. Integrated non-profit organisation
    2. Profit generator non-profit
    3. Community enterorise
    4. Non-profit corporative
    5. Sosial corporation
    Di Indonesia perusahaan sosial dapat tergolong masih baru dibandingkan dengan Negara-negara lainnya, dikarenakan Undang-Undang dan peraturan pemerintah terhadap perusahaan sosial masih berkembang sehingga tingkat ke efektifan dan efesiensi nya belum seperti negara-negara lainnya, selain itu dikarenakan peraturan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung perusahaan sosial, maka itu mempersulit perusahaan sosial untuk bertahan.

    Sumber :
    https://investasi.kontan.co.id/news/pakuwon-jati-pwon-cetak-pertumb...
    www.pakuwonjati.com
    Pakuwon Jati (PWON) cetak pertumbuhan laba 35,79% menjadi Rp 2,54 triliun di 2018
    Pakuwon Jati (PWON) cetak pertumbuhan laba 35,79% menjadi Rp 2,54 triliun tahun 2018
  • Monica Florencia Lim
    Entrepreneurship
    11170018
    A. PT. Pakuwon Jati Tbk
    1. PT. Pakuwon Jati Tbk adalah perusahaan publik yang bergerak dalam bidang property dan bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1982 oleh Alexander Tedja. PT. Pakuwon Jati Tbk merupakan perusahaan sukses karena telah berhasil membangun pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya yaitu Tunjungan Plaza dan Mal Pakuwon juga Gandaria City serta Kota Kasablanka yang terletak di Jakarta. Berikut beberapa factor yang mempengaruhi kesuksesan PT. Pakuwon Jati Tbk:
    a. Segmentasi (Segmentation)
    Memilih segmentasi yang baik dan pas sesuai situasi yang mereka hadapi adalah salah satu kunci keberhasilan PT. Pakuwon Jati Tbk. Dengan cara memprioritaskan dan focus terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan. Selain itu, perusahaan juga terus meluncurkan dan memilih produk sesuai dengan segmen pasar yang berkembang yang disesuaikan dengan permintaan dan tren. Misalnya, dengan menghadirkan produk untuk segmen menengah dengan skema pembayaran yang menarik.
    b. Nilai (Value)
    PT. Pakuwon Jati Tbk tidak hanya berfokus pada pembangunan apartemen, mal, perumahan, dsb, tetapi juga memperhatikan nilai property yang mereka bangun. Dengan memperhatikan aspek lingkungan, perusahaan menggunakan bahan ramah lingkungan dan hemat energi. Perusahan juga memiliki departemen khusus yang berfokus pada manajemen keuangan dan keluhan konsumen. Perusahaan juga menugaskan “Tenant Relations” untuk menangani komunikasi dengan penyewa. Perusahaan terus mengembangkan sumber daya manusianya secara intensif dan terintegrasi sehingga sumber daya manusia yang kompeten, menciptakan suasana kerja yang kondusif agar karawayan dapat bekerja sama mencapai target, program pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan bagi anggota perusahaaan adalah kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, sehingga mereka dapat memberikan layanan terbaik untuk semua pelanggan.

    c. Pendapatan (Revenue)
    PT. Pakuwon Jati Tbk memperoleh pendapatan dari pendapatan berulang dan pendapatan pembangunan. Pendapatan berulang dihasilkan dari sewa unit di pusat perbelanjaan, perkantoran serta pendapatan dari hotel dan apartemen berlayanan. Pendapatan pembangunan dihasilkan dari pemasukan yang berasal dari kantor superblock maupun apartemen-apartemen lainnya. Kesuksesan dari perusahaan ini dilihat dari margin profitabilitasnya yang tinggi.
    Ketiga factor diatas, segmentasi, nilai, dan pendapatan adalah sesuatu yang saling berhubungan. Apabila perusahaan dapat menentukan segmentasi yang sesuai dan menciptakan nilai yang baik bagi perusahaan maupun kepuasan pelanggannya, maka pendapatan perusahaan akan meningkat sehingga perusahaan akan terus maju dan sukses.
    2. Cara Para pengusaha social menarik karyawan agar mau bekerja di perusahaan social dibandingkan dengan organisasi laba yaitu dengan menonjolkan visi dan misi dari perusahaan tersebut. Perusahaan tidak hanya focus kepada tujuan bisnis tetapi juga kepada tujuan social, bukan hanya mencari keuntungan dari bisnis yang dikembangkan, tetapi juga turut serta membantu lingkungan social disekitarnya. Dimana, perusahaan harus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya, sehingga orang-orang yang berjiwa social yang ingin bergabung menjadi tertarik karena mereka tidak hanya mendapatkan profit tetapi juga membantu menyelesaikan masalah social yang orang lain hadapi.

    B. Social Enterprise Model di Indonesia
    Berdasarkan Vision-based models, dapat dijelaskan bahwa Perusahaan Sosial di Indonesia berawal dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan berubah menjadi perusahaan social. Kegiatan perusahaan social ini dimulai dari aktivisme social dan visi para pendirinya. Rupanya, telah diamati bahwa perusahaan social di Indonesia sebagian besar menerapkan model terintegrasi,yang artinya integrasi misi ekonomi dan social berada di bawah satu bentuk kelembagaan yang tujuannya untuk menghasilkan pendapatan sehingga Lembaga tetap berkelanjutan.
    Sementara itu, artikel tersebut juga menyatakan bahwa beberapa perusahaan sosial di Indonesia juga mengadopsi Organizational models, karena dari artikel yang telah kita baca, beberapa perusahaan sosial di Indonesia memiliki kegiatan bisnis dan beberapa misi social. Beberapa perusahaan sosial Indonesia juga sesuai dengan tujuan Fee-for-Service Model yang mereka lakukan penggalangan dana dengan menjual produk dan digunakan untuk pemulihan biaya perusahaan. Adapaun Market Intermediary Model, yang berfokus untk menengahi klien yang ditargetkan ke pasar, contoh tipikal organisasi ini adalah kelompok kerajinan tangan.
    Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Social Enterprise di Indonesia adalah:
    a. Non-profit Organization Model
    Merupakan model organisasi nirlaba, dimana perusahaan sosial dijalankan secara simultan baik kegiatan sosial maupun bisnis agar berkelanjutan.
    b. Profit Generator Non-profit Organization Model
    Merupakan Perusahaan sosial yang memiliki 2 institusi. Dimana Lembaga pertama untuk tujuan sosial dan lembaga lainnya adalah untuk menghasilkan pendapatan.
    c. Non-profit Cooperative Model
    Merupakan model koperasi nirlaba. Konsep umum model ini adalah biaya keanggotaan yang akan digunakan untuk perusahaan sosial. Sebenarnya model ini sering digunakan untuk panti asuhan dan sekolah gratis.
    d. Community Enterprise
    Model ini muncul dari masyarakat lokal yang memiliki inisiatif untuk membantu orang lain dan dikelola oleh masyarakat setempat.
    e. Social Corporation Model
    Model ini mirip CSR dari perusahaan yang mereka hasilkan pendapatan dari bisnis mereka untuk perusahaan sosial mereka.
    Seperti yang dapat kita lihat di atas ada beberapa model yang diadopsi oleh perusahaan sosial Indonesia, tetapi ada Hal-hal yang membuat perusahaan sosial Indonesia berbeda dari negara-negara lain yaitu perusahaan sosial Indonesia tidak memiliki bentuk hukum yang spesifik yang berarti bahwa pemerintah harus memperhatikan masalah ini untuk menciptakan perusahaan sosial yang lebih baik di Indonesia.
  • John Andre/11170004

    PUPUK CASES
    What’s make them succeed ?
    P
    upuk adalah hal yang amat sangat di butuhkan untuk tanaman, terutama negara kita adalah negara agraris, dimana pangan makanan mulai dari pokok dan juga hal kecil, seperti buah dan yang lain-lain sangat di butuhkan bagi negara kita sendiri. Contohnya : dalam hal perekonomian, dapat juga disangkut pautkan kedalam bidang ekonomi yaitu export dan import, tetapi yang harus di tekankan adalah lebih di export. Dan memperkecil import. Dan contoh kedua dari pupuk, dalam sisi kegunaan bagi negara sendiri ialah, dapat membantu para petani untuk lebih mudah, cepat dan juga dapat membantu kesuburan tanaman terutama padi.
    Yang membuat PUPUK CASES succeed adalah, kita sebagai entrepreneur milenial harus balik kembali dalam bidang pertanian dikarnakan sudah sedikitnya pemikiran para milenial untuk turun berkerja dalam hal pertanian, karna menurut riset, sebagian besar para mileniall lebih memilih kerja di kantor, atau dalam kata kasarnya ialah memakan gaji, sehingga nilai entrepreneurship sudah sedikit di dalam bidang pertanian ( pupuk cases ). And how to aspect links to each other :
    1. Kita sebagai entrepreneur dapat mempromosikan pupuk cases ini dalam bentuk Jasa, yaitu dapat mempermudah akses barang, dalam mutu, dapat mempermudah akses barang waktu dan dapat mempermudah akses barang biaya, sisanya dapat di kembalikan kedalam lingkungan sekitar yaitu memperkerjakan orang sekitar yang dapat menyangku- pautkan sisi sumber daya manusia dapat di kembangkan kembali.
    How can social entreprenuers attract talent compare to profit organizations?
    Kami sebagai entreprenuers dapat mengengajukan kepada Kementrian Lingkungan Hidup, dimana kami akan mengangkat cases para milenial meminati kebidangan pertanian terutama dalam kasus pupuk. Dimana para petani seharusnya dapat lebih mudah bekerja di dalam bidang pertanian, sedangkan para milenial sudah sedikit untuk kembali kepada basic dasar yaitu jarang adanya milenial yang ingin turun menjadi petani, sehingga kita akan kekurangan SDM dalam bidang pertanian karena semua milenial turun kedalam SDM perkantoran. Dan kami akan mengajukan dan lebih menekankan kembali kepada organisasi sebagai profit ialah Kita sebagai entrepreneur dapat mempromosikan pupuk cases ini dalam bentuk Jasa, yaitu dapat mempermudah akses barang, dalam mutu, dapat mempermudah akses barang waktu dan dapat mempermudah akses barang biaya, sisanya dapat di kembalikan kedalam lingkungan sekitar yaitu memperkerjakan orang sekitar yang dapat menyangku- pautkan sisi sumber daya manusia dapat di kembangkan kembali. Dan baik juga dalam bidang ekonomi yaitu export dan import, tetapi yang harus di tekankan adalah lebih di export. Dan dapat memperkecil value import Indonesia yang terkenal dengan agraris yang indah.

    Social Enterprise Model : Indonesian Case Study.

    S
    ocial enterprise atau wirausaha sosial adalah sebuah organisasi atau perusahaan yang menggunakan strategi komersial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, sosial, dan lingkungan—untuk memaksimalkan profit sekaligus dampak baik bagi setiap elemen yang terlibat di dalam usahanya.
    Lantas, mengapa social enterprise perlu dilirik secara lebih serius dari social cause? Salah satu yang paling jelas adalah perihal kesinambungan atau sustainability. Social cause, yang biasanya digagas secara spontan, lebih banyak mengandalkan penggalangan dana dari donatur dan aksi sukarela untuk menjalankan misinya.
    Tapi, ada dua kemungkinan yang timbul dari hal ini: ketergantungan dan keberlangsungan.
    Ketergantungan bisa disimak lewat pertanyaan ini: Jika tak ada lagi donatur yang mau menyumbang atau tenaga sukarela yang mau bekerja, apakah social cause kita masih bisa berjalan? Sementara itu, keberlangsungan terkait langsung kepada kemampuan penggagas social cause untuk terus mendukung, mendanai, dan menjalankan misinya. Sampai seberapa jauh dan seberapa lama penggagas social cause mampu melakukan hal ini—apalagi jika mereka masih menyambi misi sosial mereka dengan pekerjaan lain yang menghasilkan?
    Social enterprise sebenarnya menjawab dua tantangan di atas. Lewat social enterprise, semakin baik bisnis berjalan dan semakin besar keuntungan yang didapatkan, semakin baik pula dampaknya bagi penggagas, dan misi baik yang dijalankan!
    Dengan social entreprise, kita tak perlu lagi tergantung pada donor atau tenaga sukarela. Perusahaan dengan bisnis yang dijalankan akan menjadi penghasil sekaligus pemutar dana—yang bisa didapatkan dari profit atau keuntungan bisnis.
    Sementara itu, setiap orang yang terlibat dalam perusahaan juga akan menjadi staf atau karyawan yang mendapatkan gaji; sehingga mereka dapat bekerja secara profesional. Ini termasuk kita sendiri sebagai penggagas! Tak perlu lagi mencuri waktu di tengah pekerjaan utama untuk menjadi volunteer dan melakukan misi sosial! Sekarang, kegiatan yang biasa dilakukan pada saat volunteer bisa malah menjadi pekerjaan utama yang menghasilkan untuk kita!
    Dengan semakin berkembangnya perusahaan berbasis sosial yang kita kembangkan, profit yang semakin besar juga bisa digunakan lebih banyak untuk menyokong misi sosial yang kita emban. Dengan demikian, kesinambungan akan tercapai dan keberlangsungan perusahaan serta misi sosial kita juga akan lebih terjamin.
This reply was deleted.
PUCEL

Integrasi Program untuk PKBM Itaco

Dear All Dari seluruh program PKBM Itaco yang telah dipresentasikan sebelumnya, saatnya teman teman mengintegrasikan seluruh program untuk dijadikan 1 proposal. Silahkan saling berkoordinasi dengan tiap kelompok dan susun menjadi kegiatan yang terintegrasi dan dituangkan dalam bentuk proposal. Proposal dikumpulkan dengan cara mereply pesan ini...  Good luck @WisnuDewobroto

Read more…
0 Replies
PUCEL

Tugas Kelompok : Survey, definisikan permasalahan dan usulan solusi

Dear All, Setelah anda memetakan bisnis dari PKBM Itaco, lakukanlah hal berikut : Melakukan survei ke lokasi PKBM Itaco, mewawancara beberapa siswa PKBM Itaco Dengan proses empathy, definisikan permasalahan yang dihadapi PKBM Itaco saat ini Setelah melakukan 2 hal tersebut diatas, mulailah untuk melakukan proses Ideation, dan pilih ide terbaik untuk menyelesaikan permasalahan.  Buatlah presentasi / Idea pitching (3 menit) dan dipresentasikan tanggal 3 October 2019. Note : sertakan dokumentasi,…

Read more…
0 Replies
PUCEL

Tugas Kelompok : Membuat Business Model Siswa Wirausaha (PKBM ITACO)

Dear all. Dari hasil presentasi dan juga wawancara pagi ini (14 September 2019), silahkan buat Business Model dari PKBM Itaco. Silahkan menjawab dengan cara reply pesan ini, dan upload business model dan jelaskan dengan detail. Terlampir video rekaman tadi (belum diedit) sementara bisa digunakan untuk melengkapi informasi .. Materi slide bisa di lihat di : https://www.slideshare.net/Wisnudewobroto/wirausaha-sosial

Read more…
8 Replies · Reply by Monika Simatupang 11170032 Oct 16, 2019