Menurut survei yang telah beberapa anggota kami telah laksanakan, sistem pembukuan yang sekarang digunakan masyarakat Desa Batulayang adalah akuntansi dengan format 1 kolom, sedangkan lebih baik jika menggunakan format 2 kolom dalam proses pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan ini kami lebih tekankan dalam segi income statement & profit loss statement dimana pada standar internasionalnya itu perlu menggunakan 2 kolom dalam pencatatan keuangannya agar bisa lebih rapih dan terperinci. Dikatakan bahwa keuntungan yang didapat itu tidak mampu diinvestasikan kepada pengembangan desa, dengan alasan bahwa keuntungan tersebut akan digunakan untuk membayar sektor-sektor lainnya. Maka itu kami melihat adanya peluang bergunanya menggunakan sistem pembukuan yang kami ajarkan, dimana mereka akan lebih bisa merincikan ongkos, dan juga membandingkan trend perubahan ongkos yang dibayar dari waktu ke waktu. Istilahnya adalah para pengurus di Desa Batulayang bisa melihat apabila terjadi kejanggalan dalam pembayaran ongkos, misalnya dalam konteks, mungkin cost xx bisa ditekan karna tidak terlalu diperlukan dalam aktivitas Desa, atau mungkin bisa dihapus total karena pengeluaran tersebut tidak berguna lagi.

Kami juga mendengar adanya keluhan mengenai pernah terjadi kebocoran hingga 2 juta Rupiah, dan hal tersebut tidak diketahui alasan secara jelas karena sistem pembukuan mereka yang tidak rapih, hal ini mengundang semangat kami untuk membuat sebuah sistem baru akuntansi dimana sistem tersebut akan dapat meminimalisir kesalahan dan dapat mengindikasikan error-error yang terjadi dalam pembukuan mereka. Untuk itu, setelah kunjungan beberapa anggota kelompok kami ke Desa Wisata Batulayang pada hari Jumat, 3 Mei 2019 yang ditujukan untuk mempelajari sistem pembukuan masyarakat disana, kami baru bisa menggelar rapat tim pada hari Senin, 6 Mei 2019 guna mendiskusikan metode-metode yang bisa kami gunakan untuk pelatihan sistem akuntansi yang ramah namun sistematis dan akurat kepada masyarakat Desa Batulayang pada kunjungan yang akan datang.